Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa anorganik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Dari hasil penyelidikan Eksplorasi Mineral logam di berbagai wilayah di Kepulauan Nusa Tenggara Timur ditemukan beberapa mineral logam di beberapa kabupaten dan desa.
Daerah Prospek
Dari hasil penyelidikan Eksplorasi Mineral Logam yang telah dilaksanakan di daerah Wilayah Penugasan Pertambangan Wai Wajo Kabupaten Sikka dan Ratenggo Kabupaten Ende telah ditemukan indikasi mineralisasi logam di beberapa tempat. Daerah atau tempat-tempat tersebut antara lain :
1. Daerah Ratenggo :
· Gn. Keli Ndati, mineral utama pirit tersebar dan pengisian rekahan/retakan, beberapa kalkopirit dan sfalerit pada batuan dasit terbreksikan. Ubahan yang terbentuk antara lain propilitik dari kumpulan (klorit, epidot, kalsit, kuarsa) di beberapa tempat ditemukan ubahan argilik (serisit, klorit, kuarsa).
· Kogogamba, mineral pirit dan sedikit arsenopirit bersama urat-urat kuarsa halus pada batuan induk tufa dasitik. Ubahan yang terbentuk klorit, epidot, kuarsa serta limonitik kuat.
2. Daerah Wai Wajo :
· Wolo Desa/Lowo Deba, mineral utama pirit tersebar dan pengisian rekahan/retakan, beberapa kalkopirit, galena, sfalerit, kovelit dan bornit pada batuan tufa andesitik tersilisifikasi. Di beberapa tempat ditemukan kontak tufa andesitik tersilisifikasi dengan urat kuarsa termineralisasi pirit, kalkopirit, galena, sfalerit. Ubahan yang teramati adalah, argilik, propilitik dan pilik.
· Desa Lia Kutu/Lowo Diang Gajah, mineral kalkopirit, bornit, covelit, malakit sedikit galena dan pirit dalam bentuk tersebar serta stockwork pada granodiorit yang telah mengalami ubahan serisit ( kaolinit, K-felspar, kuarsa sekunder dan magnetit).
· Desa Lia Kutu/Lowo Mera, mineral pirit, kalkopirit, bornit, kovelit, sedikit galena dan sfalerit bersama-sama urat-urat halus pada breksi andesitik, lava andesitik yang telah mengalami ubahan serisitik (kaolinit, kuarsa).
· Desa Ghera/Lowo Sanga, mineral pirit dan kalkopirit sedikit galena tersebar dalam breksi andesitik yang telah mengalami ubahan klorit, epidot, pirit dan granodiorit yang telah mengalami ubahan serisit, kaolinit, kuarsa.
· Desa Ghera/Lowo Dagegoge, mineral pirit sedikit kalkopirit, galena bersama urat kuarsa pada batuan granodiorit yang telah mengalami ubahan serisit, kaolinit, klorit. Mineral pirit, kalkopirit bersama urat kuarsa pada batuan tufa breksi andesit yang telah mengalami ubahan klorit, epidot, kalsit. Mineral pirit, kalkopirit tersebar dalam granodiorit yang telah mengalami ubahan serisit, kaolinit, kuarsa.
3. Daerah Magepanda :
· Lowo Magepanda, mineral arsenopirit, pirit sedikit kalkopirit dan sfalerit dalam bentuk tersebar dan pengisian rekahan pada tufa lapili dasitik, tufa andesitik yang telah mengalami ubahan klorit, epidot, kuarsa dan granodiorit serta breksi andesit yang telah mengalami ubahan serisit, kaolinit, kuarsa.
· Lowo Polu, mineral arsenopirit, pirit sedikit kalkopirit dalam bentuk tersebar dan mengisi rekahan pada dasit, tufa dasitik yang telah mengalami ubahan klorit, epidot, kalsit, kuarsa sedikit serisit dan kaolinit.
Daerah-daerah lainnya meskipun menunjukkan adanya indikasi mineralisasi namun tidak begitu kuat dibandingkan zona-zona mineralisasi yang telah disebutkan di atas. Kalaupun ada yang menarik, zona tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung atau hutan konservasi
Pertambangan dan Energi :
Sub sektor pertambangan dan penggalian belum menjadi penyumbang dominan dalam pendapatan regional karena sejauh ini didominasi oleh komoditas bernilai rendah yakni batu karang, sirtu, pasir, batu pecah, batu gelondongan, batu warna dan batu kapur untuk kebutuhan konstruksi lokal. selain deposit bernilai rendah, terdapat pula eksplorasinya panas bumi untuk pembangkit energi listrik di Flores, penambangan marmer di Timor dan penambangan biji besi di Sumba.
Eksplorasi panas bumi untuk pembangkit energi listrik telah sampai pada tahapan implementasi, sehingga diyakini akan meningkatkan daya dorong sub sektor pertambangan terhadap peningkatan energi dan listrik. Kendala yang dihadapi usaha penambangan deposit marmer adalah tingginya investasi, dan risikonya serta lemahnya diplomasi sosial ekonomi antara masyarakat adat, pemerintah dan perusahaan penambang, mengakibatkan berhentinya dua buah tambang marmer di daratan Timor. Untuk penambangan biji besi di Sumba, kendala yang dihadapi adalah rendahnya skala usaha yang diterapkan sehingga tidak mencapai skala yang ekonomis.
Dari segi susunan batuannya, 40% dari propinsi NTT terdiri atas batuan Kompleks Bobonaro, yang selama ini dikenal memiliki kandungan mangan cukup tinggi. Dari segi kualitas, logam mangan di propinsi NTT ini merupakan salah satu yang terbaik dan termasuk kualitas nomor satu di dunia. Cadangan mangan di NTT pada saat eksplorasi diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri logam di Indonesia dan pasar ekspor untuk puluhan maupun ratusan tahun ke depan.
Selain itu, posisi propinsi NTT yang merupakan hasil dari tumbukan lempeng Hindia-Australia dan Eurasia, kaya akan potensi panasbumi serta berbagai jenis mineral lainnya seperti emas, perak, tembaga, dan berbagai mineral industri.
Kekayaan alam propinsi NTT tidak hanya terbatas pada kekayaan mineral, namun juga pada sektor migas.
Selain itu, posisi propinsi NTT yang merupakan hasil dari tumbukan lempeng Hindia-Australia dan Eurasia, kaya akan potensi panasbumi serta berbagai jenis mineral lainnya seperti emas, perak, tembaga, dan berbagai mineral industri.
Kekayaan alam propinsi NTT tidak hanya terbatas pada kekayaan mineral, namun juga pada sektor migas.
Kesimpulan
Hasil yang diperoleh pada fase pertama ini menunjukkan adanya indikasi tembaga, timbal dan seng yang prospek serta didukung oleh munculnya indikasi zona anomali logam dasar dan logam mulia di batuan gunungapi, batuan terobosan serta batuan piroklastik Tersier di daerah penyelidikan. Data-data untuk mendukung indikasi tersebut telah diuji melalui analisis kimia pada contoh urat kuarsa, batuan termineralisasi, studi inklusi fluida dan pemetaan zona alterasi yang berhubungan dengan struktur geologi serta analisis kimia tanah berikut uji statistiknya. Dengan hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan serta diidentifikasikan beberapa zona prospek antara lain :
a. Prospek Keli Ndati untuk mineralisasi tembaga dan seng pada zona alterasi
b. Prospek Kogogamba untuk mineralisasi tembaga dan seng pada zona alterasi
c. Prospek Lowo Polu untuk mineralisasi tembaga pada zona alterasi
d. Prospek Magepanda/Lowo Pelongo untuk mineralisasi tembaga dan seng pada zona alterasi
e. Prospek Wolo Desa/Lowo Deba untuk mineralisasi tembaga, timbal dan seng pada zona alterasi
f. Prospek Lia Kutu/Ghera untuk mineralisasi tembaga, timbal dan seng pada zona alterasi
Kalkopirit dan sfalerit kerap ditemukan di dalam urat kuarsa di daerah penyelidikan tetapi anomali geokimianya relatif rendah. Untuk anomaly tembaga telah terdeteksi di Lia Kutu A-Ghera dan potensi tembaganya cukup tinggi
Ø Beberapa Contoh Mineral Yang Terdapat Di Kepulauan NTT
§ Besi
§ Tembaga
§ Mangan
§ Pasir Besi